"It Takes a Legend... to Make a Star"
Udah tau film ini dari pas hari raya thanksgiving di USA sana. Karena saat perayaan hari itulah film ini mulai beredar. Pas ngeliat trailernya makin semangat lah gua buat nonton film ini. Dan pas kemaren, pertengahan januari kemarin akhirnya gua nonton nih film. Burlesque.
Kisahnya tentang si Ali, gadis desa yang mencoba mengadu nasib di Los Angeles, yang kalo disini mungkin ibarat gadis Jember yang pengen ngadu nasib di Jakarta. Di Los Angeles sana dia ketemu atau sepertinya dibawa oleh nasib menuju ke sebuah klub bernama klub Burlesque. Lantas si Ali ini masuk kedalam dan terpesona, terkagum-kagum, ternganga-nganga, terbengong-bengong dengan kenyataan bahwa di dalam klub tersebut terdapat perkerjaan impiannya. Dimana disana terdapat cewek-cewek yang berpakaian kekurangan bahan dan seakan diracuni oleh Lady Gaga yang merasa haram jika memakai pakaian sampai kebawah lutut; sedang menari, jungkir balik, loncat sana loncat sini, melakukan split, menampilkan selangkangan selebar mungkin, memberikan pantat ke penonton, memiliki hubungan dekat dengan bangku, serta melakukan gerakan akrobatik lainnya. Ali suka itu dan pengen menjadi salah satu gadis yang bisa melakukan tarian pemanggil 'hujan' itu.
Karena merasa kebelet pengen ikutan menari diatas panggung Ali langsung nyari yang punya tempat. Dan ia mendatangi Tess yang mengatakan bahwa saat ini klubnya lagi gak butuh tambahan orang baru. Disamping itu pula klubnya lagi dilanda permasalahan keuangan yang dapat berakhir Tess harus melepaskan klubnya itu. Sehingga rasanya tidak mungkin baginya untuk menambah satu pekerja lagi yang harus ia upahi.
Tidak patah semangat karena sudah terlanjur cinta dengan klub tari penuh birahi dan selangkangan itu, Ali akhirnya memutuskan untuk menjadi Petinju saja... Enggak deng, becanda, hehehe... Ali memutuskan untuk berkerja sebagai waitress disana, beda pekerjaan tapi sama lokasi. Sampai suatu saat ia akhirnya mendapat kesempatan untuk menyalurkan birahinya sebagai penari diatas panggung. Dan satu hal yang membuat para penari dan tess terkejut, bahwa si Ali bisa nyanyi. Yeaaaah... She can sing! Karena kebanyakan dari para penari di klub itu hanya bisa lipsync aja sambil nari, kaya penyanyi aerobik yang kita ketahui selama ini. Dan itulah yang membuat Ali langsung meroket ke puncak ketenaran. Disini juga terdapat kisah cintanya Ali dengan Jack... Yang berujung pada tenggelamnya kapal titanic(?!), no... Becanda... :p
Dari segi cerita sih film ini biasa aja, film ini mampu memberikan semangat meraih impian sebagaimana yang para agen MLM gencar lakukan, Cuma film ini lebih baik dari pada para agen itu. Film ini bercerita tentang seorang gadis desa yang mengadu nasib di kota besar dan berhasil karena dia memang punya bakat dan juga keberanian, sebuah aspek penting dalam kesuksesan bahwa menujukan bakat itu butuh keberanian. Cuma abis itu, yaaaa gitu deh... Dari plot nothing special.
Namun apa yang membuat Ellious Grinsant yang keren, misterius, sayang anak, dan alim ini begitu suka dengan film ini? Jawabannya adalah tarian, musik dan lagu. Film ini penuh dengan tarian yang sensual dan semangat. Penuh dengan musik-musik beat yang jika dipasang di klub beneran bakalan bikin ibu-ibu Darma Wanita goyang. Penuh dengan lagu-lagu yang powefull namun juga easy listening. Serius deh kalo gua benar-benar dalam klub itu dan menyaksikan semua penampilan itu gua bakalan selalu tepuk tangan paling keras setiap sebuah penampilan selesai. Luar biasa.
Segi Akting. Si Ali a.k.a Christina Aguilera... Hmmm dia bermain alami dan naturalisasi dalam sesi akting cerita namun ketika akting untuk nyanyi serta dance, aura Christina Aguilera yang kita kenal begitu menyelimuti karakter Ali. Jadi pada beberapa lagu gua merasa Christina Aguilera lah yang sedang tampil bukan si Ali. Cuma tetap aja gua suka sama perfomancenya. Bikin seger mata sih, hehehe... :p Cher. well gua jarang ngeliat akting dia di film. Namun disini akting dia terbilang bagus kok. Lalu ada Cam Gigandet yang semakin hari gua semakin merasa nih orang makin laris aja. Aktingnya pun juga menurut gua nggak jelek kok, diatas rata-rata malah. Dan berikutnya adalah Kristen Bell, yang sebelumnya gua begitu adore dia karena perannya sebagai gadis baik-baik yang manis dalam When in Rome dan You Again, kini berubah jadi cewek nakal yang jahat. Apalagi ketika dia tampil di panggung dengan begitu hotnya, woooouhhh... Bikin gua merasa seharusnya nonton film ini tuh di kamar sendirian, bukan di bioskop yang penuh dengan banyak orang. Gelisah sendiri jadinya, hihihi, dasar anak alim. Sayangnya peran disini yang jahat tidak dapat porsi yang cukup seimbang yang mampu mengimbangin dominasi Ali dalam film ini. Karena menurut gua kali kedua karakter ini diberi porsi seimbang dan saling memberi masalah maka jalan cerita akan jadi lebih menarik.
Overall. Serius deh, filmnya begitu menyenangkan untuk ditonton. Cerita yang ringan, lagu-lagu yang powerful namun enak didengar serta musik yang bisa bikin orang goyang. Terlebih lagi ada nilai plus, yaitu salah satu lagu yang dinyanyikan Cher dinominasikan sebagai Best Song dalam Golden Globe.
Score : 7 / 10 Note : Kapan yang Indonesia bisa bikin Drama Musical yang asik kaya gini. Yang ada selama ini menurut gua mah nggak ada yang berhasil...
Poster from : impawards.com
Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Burlesque" | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )
Post a Comment