Waaaah… nih film nabok abis ternyata. Biru-biru muka gua jadinya. Wekekekekek….
Enggak sih, enggak secara harafiah. Namun nih film memiliki kekuatan
yang hebat banget sehingga orang-orang bakalan tersentuh sama jari orang
disebelahnya (?!) kok gua jadi gak nyambung gini sih.
Film
ini menceritakan tentang sepasang muda-muda, yang sudah menikah dan
kawin, yang menjalani hidupnya berdua dan mengira dunia ini hanya milik
mereka berdua (memang pasangan yang nyolot). Mereka menyukai pekerjaan
yang penuh tantangan. Sebuah pekerjaan yang tidak semua orang mampu
melakukannya. Karena pekerjaan ini membutuhkan talenta dan kecakapan
dalam pengerjaanya. Pekerjaan menantang yang mereka kerjakan adalah….
Jreng-jreng-jreng (diiringi orkes yang membangun semangat)
MALIIIIING!!!!! Ya! Benar sekali saudara-saudara mereka suka mencuri
barang-barang orang pada tempat dan waktu yang mereka mau. Bisa di rumah
makan, bisa direstoran dan bisa ditempat dimana orang-orang pada makan.
Mereka juga suka mencuri di supermarket dengan Jani sebagai pengalih
perhatian. Radit adalah seorang pecandu narkoba yang miskin. Udah
miskin, nyandu lagi. Mati aja lo sana! Mereka terus bersenang-senang
sampai suatu saat sebuah hal yang membuat mereka terpaksa harus merubah
cara hidup mereka. Jani HAMIL. Sehingga mereka harus bekerja keras agar
bisa mendapatkan uang. Karena sebentar lagi mereka tidak Cuma bekerja
untuk kelangsungan hidup 2 orang tetapi 3 orang. Berbagai cara dilakukan
radit sebagai seorang suami agar dapat menafkahi istrinya dan calon
buah hatinya. Dia bekerja serampangan asal bisa mendapatkan uang. Selain
itu ia juga harus melawan keinginnanya untuk mengkonsumi narkoba.
Film ini menyuguhkan klimaks yang cukup mengejutkan dan membuat gua
tersentuh, terenyuh, dan renyah ((?!) emang makan?). ditambah ending
yang pastinya membuat cewek-cewek, atau cowok yang sensitif menangis.
Orang waktu gua nonton embak-embak perobek tiketnya yang terkadang suka
makan gaji buta, nangis pas filmnya selesai.
Cerita dari film ini boleh dibilang sangat bagus dan mungkin terjadi
diluar sana (aduh, gua lupa nih film based from true story apa enggak
ya). Jalan ceritanya mengalir cukup baik walaupun terkadang alirannya
melompat-lompat tanpa adanya transisi yang mulus. Walaupun begitu kita
lantas tidak dibuat bosan, karena aliran jalan ceritanya mampu membuat
penonton ikut merasakan feel yang diberikan oleh film tersebut.
Segi akting, gua mengaggumi aktingnya fahrani yang walaupun baru-baru
ini main film namun sudah memberikan kualitas akting yang baik. Hampir
tidak ada adegan dimana ia memberikan kemampuan aktingnya yang tidak
prima atau mungkin kedodoran. Semua adegan yang dia mainkan berjalan
mulus. Dia dapat masuk kedalam karakternya dan membuat hidup karakter
itu terasa nyata. I don’t know mungkin dari cara bicaranya atau hal
lainnya yang membuat dia sebegitu meyakinkannya.
Vino G. Bastian, pada awal film ini main yang gua tangkep dari dia adalah…
akting sama dan tanpa perubahan pada film Realita Cinta dan Rock n’
Roll hampir nyaris tidak ada perubahan. Gaya dan cara bicaranya SAMA.
Namun menjelang film masuk kebagian tengah aktingnya mulai menunjukan
peningkatan. Dan menuju ke akhir film aktingnya secara cukup signifikan
semakin baik. Yaaa… walaupun ada beberapa adegan dimana aktingnya terasa kedodoran dan kurang meyakinkan atau bahkan aneh.
Segi pengambilan gambar. Dalam film ini banyak sekali gambar-gambar
yang diambil dengan cara di zoom. Dan hampir keseluruhan film ini
menggunakan handle camera (atau kamera tangan). Sehingga gambar sering
bergoyang-goyang. Namun menurut gua itulah salah satu aspek wajib dalam
membuat film seperti ini. Tema dan cara mengambilan gambarnya terasa
menyatu dan cocok. Namun kelemahannya adalah pergantian adegan dengan
konsentrasi yang terlampau frontal. Sehingga perubahan fokus adegan jadi
terlalu cepat. Orang yang baru saja menfokuskan diri pada konsentrasi
adegan A secara tiba-tiba harus dengan cepat beradaptasi dengan
Konsetrasi adegan B. Tanpa ada transisi atau adegan penghubung yang
membuat perubahan cerita menjadi begitu frontal.
Overall film ini emang wajib banget ditonton. Apa lagi sama anak-anak
muda. Film ini mengetengahkan kekuatan cinta yang dapat mengalahkan
segalanya, namun sayang tema Love Will Find a Way tidak berlangsung
mulus disini. Namun keluar dari hal itu kalian gak bakalan menyesal
mengeluarkan sejumlah uang untuk menonton film ini. Gua jamin itu.
Pemain
Vino G. Bastian, Fahrani
Sutradara
UPI Widianto
Genre
Drama
Rating
Dewasa
Durasi
Meneketehe
Budget
Pastinya lebih jauh lebih rendah dari film-film luar.
Score : 7 / 10
(Mungkin maksudnya film ini pengen dibikin kaya Romeo + Juliet kali ya. Dengan ending dan klimaks yang berbeda. Yaaa… itu bisa diterima)
Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Radit dan Jadi" | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )
Post a Comment