Pages

June 5, 2008

Film : Rambo IV In The Serpent’s Aye



Ketika menonton film ini kesan yang gua dapat pada film ini adalah : “GILAAAAA NIH FILM SADIS BENEEEEEER” dari awal sampai akhir film ini menyuguhkan banyak sekali adegan-adegan sadis yang membuat orang-orang mengernyit ngeri dan bahkan menganga penuh keterkejutan. Kekejaman film ini bisa hampir disetarakan dengan SAW. Bedanya kekejaman SAW adalah menyiksa orang untuk hidup, di film ini kekejaman diwujudkan dengan pembunuhan tanpa ampun dan tidak pandang bulu, termasuk anak-anak. Adegan-adegan pemboman dan penembakan keji dan sadis digambar secara eksplisit pada film ini. Yak Ollooooh ngeri amat yak!

Adegan pembukaan dalam film ini adalah sekelompok tentara yang membawa tahanannya kesebuah persawahan untuk melakukan permainan. Para tawanan itu dipaksa melewati sebuah petak sawah yang sudah ditaruh ranjau. Dengan keji para tentara itu memaksa para tahanan melewati petak sawah tersebut. Dan benar saja, salah satu dari mereka menginjak bom dan hancur. Kontan ketakutan yang para tahanan alami menjadi dua kali lipa lebih mengerikan. Sayangnya mereka yang selamat tidak bisa melenggang pulang sambil cipika-cipiki (walaupun sebenarnya itu tidak akan pernah terjadi), mereka yang selamat kemudian ditembaki dengan keji sampai semua mati. Kemudian mayat mereka ditinggalkan begitu saja dipetak persawahan tersebut. Cerita berlanjut dengan kedatangan kelompok kemanusiaan yang ingin membantu rakyat burma yang sudah lama menderita. Mereka mendatangi rambo dan menggangu ketenangan hidup rambo yang sudah tenang hidup menyendiri saat ini. Mereka menginginkan rambo mengantar mereka ke wilayah dimana para penduduk tinggal untuk memberikan bantuan. Pada awalnya rambo menolak, namun akhirnya menyetujuinya.

Lanjut cerita pada akhirnya rambo mengetahui bahwa kelompok kemanusiaan tersebut tidak kunjung kembali. Lalu sekelompok pasukan bersanjata didatangkan untuk menyelamatkan kelompok tersebut. Rambo a.k.a sang kakek juga tergedor hatinya untuk ikut membantu. Walhasil aksi tembak menembak yang brutal terjadi dalam usaha penyelamatan itu.

Segi cerita lupakan kekuatan dan kehebatan cerita yang disajikan. Si kakek rambo alias si stalone sendiri membuat cerita seringan mungkin. Namun walaupun ringan ada nilai-nilai yang dimasukan dalam cerita ini. Seperti kata orang, semakin tua seseorang maka semakin bijaksanalah dia. Dan benar saja, rambo yang ditampilkan dalam film ini adalah sosok rambo yang lebih bijak namun lebih kejam. Dalam film ini mereka membunuh bukan dikarenakan suatu balas dendam atau yang lain. Mereka membunuh dikarenakan mereka harus membunuh. Membunuh untuk menyelamatkan diri sendiri.

Segi akting ya apa lagi ini. Jangan harapkan akting berkaliber oscar akan didapatkan disini. Walaupun misalnya Rambo IV bertaburan bintang oscar seperti julia robert, Leonardo DeCaprio dan lain-lain itu pastinya tidak akan membuat nilai plus dalam film ini. Sebagai saran, jangan pedulikan bagaimana akting si sarah atau si rambo. Pedulikan perhatian kalian terhadap kesadisan dan kekejaman dalam film ini. Karena hanya itulah yang ditampilkan dalam film ini.

Segi gambar, film ini berhasil memberikan gambaran-gambaran kekejaman secara eksplisit atau jelas. Biarpun gambar itu berlangsung dengan cepat namun kita masih bisa mendapatkan fokus dari gambar tersebut. Adegan kaki orang yang meledak, adegan kepala orang yang pecah atau terkena hantaman anak panah dapat disaksikan dengan baik walaupun berlangsung dengan cepat. Ini dikarenakan film ini didukung dengan pengeditan yang baik sehingga gambarnya dapat berlangsung cepat namun tetap fokus. Film ini juga sebenarnya ingin memberikan sinematografi mengenai lanskap hutan-hutan dan seting lainnya. Namun karena digarap dengan biasa saja makan keindahan alam dari lokasi syuting tersebut malam terkesan biasa saja.

Overall film ini entah bagaimana mau disampaikan. Cukup seru untuk dijadikan tontonan bareng temen-temen karena penuh dengan adegan aksi dan minim dialog-dialog berat. Dan pastinya setelah selesai kalian akan dengan puas keluar dari gedung bioskop, karena film ini berakhir dengan happy ending dan ditambah endingnya cukup berbeda. Dimana Rambo yang setelah lama menetap di Thailand kembali ke kampung halamannya—California.

Pemain
Sylvester Stallone, Julie Benz, Matthew Marsden, Paul Schulze dan para penduduk mati yang tidak berdosa
Sutradara
Sang Rambo sendiri.
Genre
Sadistic Action
Runtime
93 Menit
Bujet
Mahal pastinya
Rating
Dewasa

Score : 7 / 10
(Katanya ini adalah film rambo yang terakhir. Semoga benar-benar yang terakhir. Karena jika masih ada rambo V, kita bisa melihat sang Rambo berjalan dengan kaki gemetar dan ditopang tongkat. Jadi sedikit membutuhkan bantuan Pamela Anderson agar bisa segar untuk beberapa saat.)

Related Posts...

Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Rambo IV In The Serpent’s Aye " | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )

Post a Comment