Pages

June 12, 2008

Film : Extra Large : Antara Aku, Kau dan Mak Erot


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Seperti biasa film ini adalah salah satu film yang sedang kejatuhan durian. Ya karena kenapa? Karena film ini… gua tonton. Dan entah mengapa saat gua keluar dari film ini gak banyak hal penting yang bisa nyangkut di otak gua selain cara membohongi istri orang tentang perek yang gua pacarin karena istri orang tersebut benci mampus dengan perek.

Film ini mengisahkan tentang Deni, diperankan oleh Jamie Aditya, yang merupakan seorang pemuda yang lugu, sangkin lugunya ia tidak mempedulikan sesuatu yang ia miliki, yang lebih lugu darinya. Sebagai anak tunggal Deni yang sial itu menurut aja disuruh menikah dengan seorang wanita penggila seks yang yang bernama Vicky. Emang sih dia cantik kaya Dewi Sandra, tapi kan nafsu seksnya mampu membuat Glenn Fredly minta cerai. Namun dilihat dari sisi positifnya bahwa dia adalah gadis cantik, kaya dan juga seorang dokter. Walaupun feel dokternya gak keliatan.

Nah Deni yang nota bene adalah seorang pria yang sedikit memiliki gen ikan cere jantan dan tidak sedikitpun memiliki gen kuda, kontak syok dan tertekan. Dikarenakan si Vicky ini senang sekali melakukan hubungan seks; kapan pun, dimanapun dan gaya apapun. Untungnya Deni mempunyai dua teman yang biasa diandalkan; yaitu Stefa (Erron Lebang) dan Juno (Alex Abbad). Kedua sahabatnya ia merasa prihatin melihat kondisi dari “Deni Junior” sehingga berniat membantunya. Salah satu bantuannya adalah pergi ke mak erot. Melalui mak erot deni mulai menapaki jalan terang dan gemilang menuju… pembesaran penis.
Tidak itu saja Juno juga menyewa seorang perek untuk menemani Deni selama sebulan dalam rangka latihan seks. Maka dipanggilah Intan (Francine Roosenda) seorang perek yang bersedia untuk menemai Deni melakukan Latihan Keperkasaan sebelum turun kelapangan dan melakukan gulat campurannya. Namun lama kemudian, yang terjadi adalah… Deni dan Intan malah saling mencintai.

Jalinan cerita dari film ini boleh dibilang mengalir dan enak untuk dinikmati. Kita bisa mengikuti film ini dari awal sampai akhir tanpa perlu kehilangan konsentrasi akibat kekuatan cerita yang mengendur. Namun yang menjadi pemikiran gua adalah film ini nyaris tidak memberikan apa-apa buat gua, dari Pesan Utama yang ingin disampaikan ke gua. Ending film ini tidak memberikan apa-apa buat gua (gua gak tau ya kalo kalian), tapi yang jelas selain alur yang mengalir, tidak ada lagi yang bisa gua dapatkan dari segi cerita. (Kalo ada dari kalian yang bisa memberikan pesan apa yang disampaikan film ini. Tolong beritahu gua). paling yang bisa gua dapet adalah bagaimana cara menutupi kejelekan seseorang dengan cara yang manis. Tau kan saat dimana Istrinya Stefan bertanya gimana si Deni dan si Intan bisa pacaran, dan Deni memulai kebohongan mengenai Ospek.

Segi Akting, gua gak tau ya, atau gak peduli dengan aktingnya si Jamie Aditya difilm ini. Gak tau kenapa ya, dia yang jadi peran utama difilm ini tapi malah dia yang sama sekali tidak memberikan feel terhadap film ini. Mungkin film ini akan lebih bagus jika bukan dia yang memainkan. Gak tau kenapa, tapi di film ini dia sama sekali tidak menonjol. Padahal dialah pemeran utama di film ini. Aktingnya kalo dibilang sangat-sangat biasa. Berbeda dengan Francine Roosenda yang sebagai Intan. Dia berhasil bermain dengan baik dalam film ini. Aktingnya tidak berlebihan namun mengena dengan karakternya. Aktingnya sebagai seorang perek berhasil memberikan kesan bahwa dia adalah perek yang memiliki taste dan tidak terkesan sangat murahan. Selain itu, aktingnya Sarah Sechan sebagai mak erot boleh dibilang cukup okelah. Walaupun hanya sebagai figuran dia bisa bermain dengan baik sebagai seorang mak erot yang senang bercanda. Mungkin ini adalah totalitasnya dalam Debutnya sebagai Aktris Pendukung! Hehehehe…

Elmayana Sabrenia, ini yang buat gua bingung. Dia selalu mendapatkan peran pendukung melulu. Padahal kalo boleh dibilang aktingnya bagus loh. Dia selalu bermain dalam film-film yang ada dirinya. Seluruh aktingnya menurut gua bagus-bagus dan konsisten. Sayangnya para sutradara buta mengenai artis yang satu. Sayang sekali.

Segi gambar, gambarnya boleh dibilang okelah. Walaupun gua masih merasa ada taste sinetron atau ketivi-tivian gitu pada gambarnya. Namun itu bisa diterima, daripada gambarnya sangat sinetron atau sangat ke tivi-tivian. Film ini minim sekali sinematografi indah yang dapat memanjakan mata. Mungkin karena fokus film ini adalah cerita, walaupun ceritanya sendiri hampir tidak memberikan sesuatu yang berarti.

Overal, film ini menurut gua boleh dibilang sebuah film Pretty Woman dalam Versi aneh. Dimana film ini mengisahkan seorang bujangan yang menyewa perek. Namun diberikan modifikasi sedikit bahwa bujangan itu adalah orang yang memiliki penis kecil dan bukan dari kalangan orang kaya. Namun itu masih jauh lebih baik daripada murni menyontek karya orang lain dan memproduksinya sebagai suatu karya yang berjenis sama (Lihat sinetron contekan serial asia). Jangan anda berharap anda akan mendapatkan sesuatu yang pantas untuk diingat dari film ini. Film ini malah kalo bisa dimasukan dalam kategori film Fun but easy to forgot. Oooh ya… mungkin film ini ingin memberikan kompilasi pesan. Seperti; jangan selingkuh!, berkorban, enaknya threesome, marah pada suami, silahkan lemparin piring (dan daun pisang sebagai pengganti piring nantinya), waspada dengan mak erot yang suka bercanda, itu artinya dia palsu! Dan hati-hati kalo ketemu bencong, siapa tau itu teman main basket anda waktu SMA.
Ya! Mungkin itu pesan yang mau disampaikan!


Pemain
Jamie Aditya, Francine Roosenda, Alex Abbad, Dewi Sandra, Erron LeBanG, Elmayana Sabrenia.
Sutradara
Monty Tiwa
Genre
Romantic Comedy
Runtime
85 Menit
Bujet
Murah lah pastinya.
Rating
Dewasa

 
Score : 5 / 10
(To Orang Tua : Please ya! Tolong! Bawalah anak anda untuk menonton film yang pantas ditonton anak anda. Jangan bawa pas nonton film ini! Udah anak anda gak ngeri, mengganggu orang yang nonton lagi. Belum lagi mereka yang sedang bikin film sendiri di bioskop.)

Related Posts...

Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Extra Large : Antara Aku, Kau dan Mak Erot " | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )

Post a Comment