Satu lagi film Indonesia beruntung
yang berhasil menarik perhatian gua untuk gua tonton. Film ini berjudul
Kawin Kontrak. Sebuah film komedi dewasa yang mengetengahkan isu yang
sebenarnya menurut gua udah cukup expiered ya.
Bercerita
tentang petualangan 3 pemuda lulusan SMU yang ingin melampiaskan darah
mudanya dengan cara kawin kontrak. Cukup aneh dan cukup ektreme dimana
pada masa ini masih ada aja anak muda yang inget kawin kontrak. Biasanya
mereka ngentot dan beberapa bulan kemudian adegan penuh tangis dan
penyesalan muncul.
Mereka
akhirnya pergi kepolosok pedesaan disukabumi untuk melakukan apa yang
disebut sebagai judul film ini, kawin kontrak. Jody yang terobsesi
dengan cewek yang lebih tua akhirnya menikah dengan seorang janda montok
beranak 1. Kemudian Dika yang suka sekali melakukan hubungan seks
bercampur kekerasan menikah dengan cewek penggebuk kasur. Ini merupakan
salah satu cara pengambilan kesimpulan yang salah. Melihat cewek yang
suka mukul kasur disangka merupakan seorang cewek Sadomasochist,
yang senang melakukan hubungan seks dengan kekerasan. Kalo pun benar
begitu, semua ibu-ibu PKK yang kalo siang sering jemur kasur dapat
dikategorikan sebagai Sadomasochist. Come on! Ini pemikiran yang salah! Bisa saja cewek Sadomasochist
berwujud sebagai cewek cantik dan putih yang berbicara dengan campuran
bahasa indonesia, barat dan komodo—Cinta Laura mungkin. Sementara si
rama sang playboy cap ikan lele jatuh cinta sama seorang gadis polos
bernama isa. Bersama-sama mereka melakukan petualangan cinta yang
dipenuhi dengan adegan libido berbalur seks yang tanggung-tanggung.
Cerita
dari film ini boleh dibilang standard dengan teman yang tidak biasa.
Alurnya pada awalnya berniat mengisahkan petualangan bad boy sex lover
namun berubah menjadi sebuah ajang penyelamatan seorang gadis dari
sebuah konspirasi yang dilandasi rasa cinta. Beberapa adegan kelogisan
dalam film juga cukup kurang bernalar. Cerita dalam film ini adalah
mengenai sebuah kampung yang menyetujui adanya acara kawin kontrak yang
nota bene adalah sebuah cara sah lain dalam melakukan sebuah tindakan
maksiat. Namun dalam film ini gua sering kali melihat beberapa wanita
berjilbab yang berlalu lalang disini. Mungkin ini merupakan wujud
sindiran mungkin. Tau kan sekarang banyak foto-foto bokep wanita
berjilbab. Kemudian suasana asri, damai dan lain sebagainya yang
mengindikasikan bahwa desa ini adalah desa yang baik-baik tidak
mencermikan goal dari film ini.
Namun
pada akhirnya alur cerita seperti ini masih lebih baik daripada
film-film cerita cinta atau horror yang sudah sangat biasa alurnya.
Sangkin biasanya film itu malah jadi murahan dan lucu dari maksudnya
pengen jadi film seram (ingat : Genderuwo). Film kawin kontrak seperti
merupakan awal dari kiblat film 2008. Karena menurut prediksi
orang-orang tahun 2008 akan lebih banyak dihiasi dengan film-film komedi
atau komedi romantis.
Akting
dari para pemain boleh dibilang standar dan aman-aman saja. Sayangnya
tidak ada satupun dari mereka yang berhasil mencuri perhatian gua dalam
film ini. Semua pemainnya cenderung memperlihatkan kualitas akting yang
rata-rata. Entah itu Ricky Harun, Masayu Anastasia, dan lain-lain.
Lukman sardi yang gua harapkan menjadi si pencuri perhatian malah
memberikan kualitas akting biasa malah kalo gua liat agak terkesan
dipaksakan dan berlebihan. Sementara Ricky Harun yang sepertinya ingin
melakukan totalitas, atau bahkan sebagai wujud obsesi terpendamnya
menjadi Porn Actor, tidak memberikan sesuatu yang lebih. Walaupun ia
dengan rela melepaskan celananya dan menutup penisnya dengan handuk
mini, itu tidak memberikan kelebihan dalam film ini. Ya paling enggak
dengan adanya adegan orang bisa bilang, “Ih ricky harun gokil ya! Pasti
kontolnya kecil” wuakakakak!
Segi
pengambilan gambar. Odi C. Harahap memang teguh dengan konsep gambarnya
yang sama dengan dua film sebelumnya. Alexandria dan Selamanya. Dia
menggunakan kamera yang sama dengan kedua film tersebut. Itulah yang
menjadi nilai lebih dari film ini. Gambar yang dihasilkan menjadi
terlihat lebih indah dan segar. Cocok sekali dengan setting dan suasana
yang ditampilkan dalam film ini. Gambar hamparan sawah dan indahnya
hutan menjadi lebih segar dan hidup pada film ini. Sinematografi dari
film ini juga cukup indah dan enak dipandang mata. Angle-angle gambar
indah berhasil didapatkan pada film ini sehingga filmnya tidak tampak
membosankan malah terlihat menyegarkan.
Overall,
film ini masih lebih baik dari film-film kacangan lainnya. Seperti
sundel bolong, lawang sewu dan lain-lain. Tema yang cukup berbelok dan
alur cerita yang aman membuat film ini cukup tidak merugikan untuk
ditonton. Banyaknya adegan-adegan dewasa dari film ini walaupun dibalut
dengan unsur lucu tetap saja tidak menjadikan bahwa membawa anak-anak
untuk menonton film ini legal. Karena pastinya jika kalian nonton di
Cinema XXI ada tulisan (Komedi Dewasa) disamping judul film ini.
Pemain
Ricky Harun, Heri Chan, Masayu Anastasia, Unang, Mike Amalia, Lukma Sardi dan Warga Kampung
Sutradara
Ody C. Harahap
Genre
Komedi/Bokep
Runtime
90 menit.
Rating
Dewasa
Score : 4.5 / 10
(Sekarang
kita tinggal menunggu ricky harun bermain dalam film-film handycam
dengan kru 1-2 orang. Seperti Jakarta Banjir Asmara atau lainnya. Atau
menunggu dia melakukan adegan ML berkelas dan fenomenal… Ngentot sama kambing mungkin)
Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Kawin Kontrak" | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )
Post a Comment