Source : Impawards.com |
Lanjutan dari film-film harry potter
sebelumnya. Masih (Dan akan selalu) menceritakan tentang petualangan
Harry dan kedua sahabatnya di sekolah Hogwarts. Kali ini Voldemort sudah
bangkit dan sayangnya orang-orang masih belum percaya sehingga mengira
harry pembohong. Belum lagi ditambah kedatangan seorang guru baru yang
pada akhirnya menjadi kepala sekolah yang bernama Dolores Umbridge. Hal
ini menambah pelik permasalahan yang didapat harry. Dalam film ini pada
adegan klimaksnya terdapat duel hebat antara Dumbeldore melawan
Voldermort. Dimana Efek komputer yang diciptakan oleh CGI berjalan
dengan baik dan juga berfungsi dengan baik.
Rasanya aneh menonton film ini karena banyak sekali adegan-adegan
yang dibuku tidak ada ada dalam film ini. Ya jelas… secara bukunya saja
sudah setebal bantal—1200 halaman. Jadi bagi para penikmat Harry Potter
yang sudah membaca bukunya akan merasa banyak sekali adegan dibuku yang
tidak ada. Namun menurut pandangan gua… yang juga sudah membaca bukunya.
Adegan-adegan yang diambil dalam buku adalah adegan-adegan yang vital
dan boleh dibilang menjadi ikon dalam buku tersebut (cek ileh… gaya
gue!)
Dari segi akting. Sebagai penonton kita sudah akrab dengan mereka. kita juga secara tidak langsung mengamati perkembangan mereka dari kecil sampai sekarang. Akting para pemain difilm ini dapat dikategorikan prima. Peran Imelda Staunton sebagai Umbridge cukup meyakinkan—walau sebenarnya menurut gua dia kurang sangar dalam memerankan tokoh tersebut. Tapi dia jauh lebih baik daripada jika tokoh tersebut diperankan Katie Holmes (?!).
Dari segi akting. Sebagai penonton kita sudah akrab dengan mereka. kita juga secara tidak langsung mengamati perkembangan mereka dari kecil sampai sekarang. Akting para pemain difilm ini dapat dikategorikan prima. Peran Imelda Staunton sebagai Umbridge cukup meyakinkan—walau sebenarnya menurut gua dia kurang sangar dalam memerankan tokoh tersebut. Tapi dia jauh lebih baik daripada jika tokoh tersebut diperankan Katie Holmes (?!).
Dari segi pengambilan gambar. Kali ini gua dapat menyaksikan film Harry Potter yang lebih modern dan lebih dekat kedunia nyata. Mungkin dikarenakan pada awal cerita lebih banyak pada dunia nyata. Namun ini yang menjadi perbedaan dengan film-film sebelumnya. Film ini terasa nyata walaupun sebenarnya ini dunia sihir. Segi visual efek—seperti yang sudah gua bilang. CGI dapat bekerja dengan baik dan menjad pendukung yang baik dalam film ini. Adegan duel antara Dumbledore dengan Voldemort terasa sangat kuat karena bantuan CGI.
Namun dari kesemua itu rasanya film ini seperti memiliki kekurangan. Karena kompresan filmnya yang sangat ekstrim dimana buku 1200 halaman di kompres menjadi film sepanjang 138 menit. Film Harry Potter 1 dan 2 saja sampai 2.5 jam, padahal kedua buku tersebut jika disatukan tidak akan setebal buku ke-5nya.
Film ini juga merupakan kali pertamanya adegan ciuman muncul dari dalam Harry Potter. Banyak sekali adegan dewasa bermunculan disini. Mungkin karena disesuaikan dengan zaman kali yeee…
Pemain : Harry, Ron dan Hermione (udah pada tau kan). Imelda Staunton, Ralph Fiennes, Garry Oldman
Sutradara : David Yates
Runtime : 138 Menit
Budget : 150 Juta Dollar
Sutradara : David Yates
Runtime : 138 Menit
Budget : 150 Juta Dollar
Score : 8.5 / 10
(Dengan uang segitu, Indonesia sudah bisa memberi makan rakyat maluku dan papua. Pastinya tanpa dikorupsi)
(Dengan uang segitu, Indonesia sudah bisa memberi makan rakyat maluku dan papua. Pastinya tanpa dikorupsi)
Belum ada komentar pada Artikel : "Film : Harry Potter and The Order of The Phoenix" | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )
Post a Comment