Pages

September 10, 2008

Film : M A Y

Udah lama gua gak nonton film Indonesia yang lumayan bagus. Namun pada akhirnya semua terbayarkan setelah gua menonton film May. Film yang berbeda dengan film-film Indonesia yang lain. Mari kita lupakan Si pocong, kuntilanak, sundel bolong dan rekan setan lainnya. Ini adalah film murni mengenai drama. Bahkan boleh dibilang drama yang dalam. Karena ceritnya mengandung unsur peristiwa sosial yang cukup menyakitkan pada masa lampau.

Berkisah mengenai perempuan bernama May (Jenny Chang). Wanita keturuan Tiong Hua yang menjalani hidupnya sebagai seorang penyanyi bar dikafe. Kemudian setelah ia bernyanyi datang seorang pria bule yang ingin bertemu dan berbicara dengan May. Namun upaya pria bule tersebut tidak berhasil. May keburu kabur meninggalkannya. Cerita kemudian beralih ke seting dan waktu yang lain. Kali ini Lukman Sardi yang saat itu sedang berlibur ke Malaysia bersama istrinya (Ria Irawan) dan anaknya. Suatu ketika saat ia sedang makan siang disebuah restoran Malaysia ia bertemu dengan seorang ibu yang sudah lama ia kenal. Ibu tersebut bekerja sebagai salah satu karyawan direstoran tersebut. Naasnya ibu tersebut terlihat linglung saat disapa.

Kemudian cerita semakin berkembang dengan pergi ke masa 10 tahun sebelumnya. Tepatnya saat peristiwa Mei 1998 yang mengerikan waktu itu. Saat itu ternyata May sedang berpacaran dengan seorang Pria warga Pribumi yang bernama Antares (Yama Carlos). Namun karena dampak luar biasa yang disebabkan oleh Tragedi Mei 98 itu membuat semuanya berantakan. Hubungan May dan Antares terpaksa berakhir tanpa terucapkan.

Sedikit demi sedikit misteri terkuak. Mey diperkosa dan mengandung anak. Kemudian Ibunya May yang sebelumnya melarang May pergi untuk Casting terpaksa mengungsi dengan merelakan harta bendanya digadikan demi tiket pesawat. Nasibnya berakhir di restoran Malaysia tersebut. Sementara lukman sardi adalah pria yang menikmati hasil penggadaian harta ibu tersebut. Ia sadar dan menyesal. Akhirnya ia berusaha untuk mengembalikan ibu tersebut ke Jakarta, kerumahnya semula. Namun apakah May dan Ibunya bisa kembali bertemu? Bagaimana dengan Nasib anaknya? Semuanya akan terjawab pada akhir dari film ini.

Segi Cerita film ini cukup kuat. Karena bisa dibilang ini adalah Multiple Plot yang bertemu pada satu jalur utama nantinya. Cerita mengenai sebuah drama berbalur tragedi sosial ini cukup jarang diangkat kedalam perfilman nasional. Namun dibalik itu, karena kerumitan dan plot yang tidak lurus, melainkan maju mundur membuat sebagian penonton yang kurang konsentrasi akan mengerutkan dahi karena jalinan cerita yang terkesan berantakan walaupun pada dasarnya utuh. Hebatnya seluruh pemain dalam film ini mendapatkan porsi yang cukup untuk memberikan pendalaman karakter.

Segi akting, semuanya baik-baik saja. Karena film ini bertabung bintang-bintang dengan akting diatas rata-rata. Untuk May sebagai Tokoh Sentral dalam film ini mengeluarkan akting yang aman-aman saja. Walaupun sebenarnya ia bisa bereksplorasi lebih. Beda halnya dengan Yama Carlos Sebagai Antares walaupun ia termasuk tokoh utama, ia tidak bisa memberikan akting yang meyakinkan, malah—bagi gua—aktinya terkesan dibuat-buat dan tidak alami. Wuuuuh... sayang sekali. Mungkin akting alaminya hanyalah pada adegan bibir ketemu bibir saja. Mungkin. Ibunya May juga bermain dengan baik. Ia bisa memberikan akting sebagia ibu putus asa yang ling lung. Wajar lah karena umurnya sudah mencukupi untuk memiliki pengalaman melimpah dibidang akting. Ria Irawan apalagi ia dan Lukman Sardi berhasil memberikan kualitas akting diatas rata-rata.

Segi kualitas gambar, biasa saja. Karena film ini lebih fokus kepada unsur dramanya yang kuat. Dan bagi gua itu tidak menjadi masalah. Walaupun sebenarnya jika ditambah dengan sinematografi yang bagus dapat memberikan pengalaman menonton yang nikmat bagi penonton.

Overall. Film ini wajib untuk disaksikan bagi mereka yang sudah kenyang dan muak dengan bertaburnya bintang-bintang hantu papan atas. Selain itu bagi yang juga muak dengan film-film komedi seks yang hanya memberikan unsur porno tanpa maksud dan tujuan yang jelas. Film ini memberikan warna hijau ditengah warna merah. Seperti sesuatu yang indah diantara sampah. Herannya film-film ini cepat sekali turun. Gua rencananya pengen menonton lagi film ini. Sayangnya filmnya sudah keburu turun. Katanya yang nonton sedikit. Wajar karena karena sebagai besar penonton Indonesia telah teracuni oleh film-film kelas mecret.

Pemain
Jenny Chang, Yama Carlos, Lukman Sardi, Ria Irawan, Tio Pakusadewo, Tutie Kirana, Niniek L. Karim, Jajang C Nore, Andre Peter, Zahida Rafiq.
Sutradara
Viva Westi
Genre
Drama
Runtime
100 Menit
Bujet
Meneketehe
Rating
Dewasa

Score : 8.5 / 10
Penilaian : +3 (Mengingat Tragedi Mei 1998. Apakah ada Sutradara yang mau membuat filmnya. Mungkin masih lama kali yeeeeeee....)

Related Posts...

Belum ada komentar pada Artikel : "Film : M A Y" | Jadilah yang pertama memberikan komentar pada postingan ini : )

Post a Comment